Banyak pendapat menyatakan generasi Milenial sering mengalami kesulitan
dalam mengelola keuangan, karena mereka yang saat ini berusia antara 20-30
tahun ini memiliki gaya hidup yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Beberapa
orangtua berkesimpulan mereka cenderung bergaya hidup hedon sehingga lebih
boros dan sulit menabung. Hal ini dapat mengakibatkan timbulnya resiko
finansial yang kemungkinan dihadapi oleh generasi Milenial di masa depan,
akibat pengelolaan keuangan yang kurang sehat.
Dalam upaya mengantisipasi resiko finansial di era digital bagi para Milenial, Himpunan Mahasiswa Program Studi Akuntansi Muhammadiyah Sidoarjo telah menggelar Webinar akuntansi secara daring dengan tema “Strategi Perencanaan Keuangan Yang Baik Serta Tips Menjadi Investor Cerdas”
Agar kita dapat mengelola keuangan dengan cerdas berbasis ilmu Akuntansi, maka kita harus mengaturnya dengan skala prioritas. Misalkan 10% anggaran untuk keperluan sehari-hari, 30% untuk pembiayaan utang-utang, 20% untuk investasi + tabungan, dan 10% sisanya untuk keperluan sosial maupun dana darurat. “Kunci dari pengelolaan keuangan yang sehat adalah dengan disiplin, konsisten, dan gaya hidup yang hemat dan cerdas”, demikian pungkasnya.
Memiliki tujuan dan rencana keuangan yang jelas akan membuat lebih mudah dalam menentukan rencana finansial seperti yang ingin dilakukan. Dalam pengelolaan keuangan berbasis ilmu Akuntansi, menabung dan berinvestasi menjadi sangat penting bagi generasi Milenial, Menabung harus dibiasakan sejak dini, dan dilakukan secara rutin. Investasi menjadi alternatif untuk mencapai tujuan keuangan di masa yang akan datang. Melalui materi yang diberikan pada seminar nasional ini, semoga membawa pencerahan bagi generasi Milenial untuk lebih cerdas mengelola keuangan di era digital, sesuai harapan.
Posting Komentar